Sabtu, 16 Desember 2017

Pengertian Fedora serta kelebihan dan kekurangannya

Linux Fedora

Pengertian

Fedora merupakan salah satu distro linux dimana distro ini tersusun dari paket aplikasi office, multimedia, game, internet, grafis, server dan masih banyak lagi. Hal tersebut menjadikan Fedora sangat cocok digunakan untuk keperluan desktop, laptop, atau pun server.
Fedora dikembangkan oleh Fedora Project, komunitas Fedora dan disponsori oleh Red Hat. Pengembangan Fedora dilakukan secara terbuka dan bersama, sehingga siapa pun dapat turut serta berkontribusi dalam pengembangan Fedora agar menjadi yang lebih baik lagi. Hal itulah yang membuat Fedora dapat didistribusikan kepada siapa saja secara bebas.
Fedora juga memiliki siklus rilis yang singkat, yaitu setiap 6 bulan sekali. Namun jika suatu versi terbaru telah muncul, masa setelah 13 bulan dari versi tersebut diluncurkan maka support untuk versi tersebut akan dihentikan. Hal ini akan berdampak bagi admin suatu server karena mereka akan diwajibkan untuk mengupgrade setiap 6 bulannya.
Fedora menggunakan manager paket RPM Package Manager (dahulu dikenal dengan sebutan Redhat Package Manager yang disingkat RPM) dan manajemen paket aplikasi yum. RPM ini berfungsi sebagai alat bantu dalam melakukan instalasi, deinstalasi, verifikasi dan kueri perangkat lunak.
Sebagai antarmuka standar, Fedora menggunakan Gnome 3. Namun, tidak menutup kemungkinan Anda menggunakan antarmuka lain karena Fedora memberikan spin yang sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda.
Fedora (sebelumnya bernama Fedora Core, kadang-kadang disebut juga denganFedora Linux) adalah sebuah distro Linux berbasis RPM dan yum yang dikembangkan oleh Fedora Project yang didukung oleh komunitas pemrogram serta disponsori oleh Red Hat. Nama Fedora berasal dari karakter fedora yang digunakan di logo Red Hat. Pada rilis 1 sampai 6 distro ini bernama Fedora Core yang kemudian berubah menjadi Fedora pada rilis ke-7. Fedora dikenal di dunia Linux sebagai sebuah distro yang menjadi pioneer dalam penggunaan teknologi terkini dan merupakan distro yang digunakan oleh Linus Torvalds.

Sejarah Fedora

Proyek Fedora dimulai akhir tahun 2003, ketika Red Hat Linux dihentikan. Red Hat Enterprise Linux menjadi satu-satunya distro resmi Red Hat, sedangkan Fedora menjadi distro masyarakat. Bagi Red Hat, Fedora merupakan ajang percobaan utuk menghasilkan distro Red Hat Enterprise Linux (RHEL) yang stabil, rilis-rilis RHEL dikembangkan dari versi Fedora.
Nama Fedora berasal dari Fedora Linux, relawan proyek yang mengembangkan perangkat lunak tambahan untuk distro Red Hat Linux, dan dari karakteristik fedora (topi kulit) yang digunakan dalam logo Red Hat (“Shadowman”). Fedora Linux akhirnya diserap ke dalam Fedora Project. Fedora adalah merek dagang dari Red Hat, walaupun hal ini pernah disengketakan oleh para pencipta repositori perangkat lunak Fedora, namun masalahnya telah diselesaikan.


Distro-Distro berbasis Fedora
  1. ASPLinux – distribusi linux berbasis Fedora dari russia
  2. Aurora SPARC Linux – digunakan khusus untuk komputer SPARC
  3. Berry Linux – distribusi Fedora berbahasa Jepang dan Inggris
  4. BLAG Linux & GNU – Fedora ringkas (cukup 1 CD) dengan sistem APT Debian
  5. Eeedora – distribusi linux berbasis fedora untuk Asus Eee PC
  6. Ekaaty – dari Brazil
  7. Fox Linux – buatan Italia
  8. Linpus – buatan Taiwan
  9. Linux XP – distro Linux komersial ditujukan untuk menggantikan Windows XP
  10. MythDora – didasarkan atas fitur-fitur pusat multimedia MythTV
  11. Red Hat Enterprise Linux – distro Linux untuk perusahaan dari Red Hat
  12. Yellow Dog Linux – untuk komputer PowerPC
  13. Vixta – dengan desktop KDE yang menyerupai tampilan Windows Vista.

Kelebihan Fedora
  1. Distro yang mapan, aman, dan padat feature.
  2. Digunakan sangat luas (sekitar 50 persen para pengguna Linux di Indonesia) dan populer (terutama di Amerika)
  3. Dukungan yang baik, inovatif, dekstop yang bagus, tool konfigurasi.
  4. Tingkat security yang baik yaitu adanya paket SELinux (Security-Enchanced Linux)
Kekurangan Fedora
  1. Tidak sestabil Debian atau Slackware untuk server.
  2. Tidak semudah dan semutakhir Suse atau Mandrake untuk penggunaan dekstop.
  3. Fedora ada distribusi untuk keperluan umum.
  4. Multimedia yang kurang (secara default) tidak dapa memutar format Windows Media, MP3, atau DVD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar